Blogroll

Join

Kamis, 08 November 2012

Macam-macam Serangan dalam Jaringan 4

     Dan akhirnya, yang terakhir... 
13.   DNS Forgery 
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mencuri data-data penting orang lain adalah dengan cara melakukan penipuan. Salah satu bentuk penipuan   yang bisa dilakukan adalah penipuan data-data DNS. DNS adalah sebuah sistem yang akan menterjemahkan nama sebuah   situs   atau  host  menjadi   alamat   IP  situs   atau  host  tersebut.   Cara   kerja   DNS   cukup sederhana, yaitu sebuah host mengirimkan paket (biasanya dengan tipe UDP) yang pada header paket tersebut berisikan alamat host penanya, alamat DNS resolver, pertanyaan yang diinginkan serta sebuah nomor identitas. DNS resolver  akan mengirimkan paket jawaban yang sesuai ke penanya. Pada paket jawaban tersebut terdapat nomor identitas, yang dapat dicocokkan oleh penanya dengan nomor identitas yang dikirimnya. Oleh karena cara kerja yang sederhana dan tidak   adanya   metode   otentikasi   dalam   sistem   komunikasi   dengan   paket   UDP,   maka   sangat memungkinkan seseorang untuk berpura-pura menjadi DNS  resolver  dan mengirimkan paket jawaban palsu dengan nomor identitas yang sesuai ke penanya sebelum paket jawaban dari DNS resolver resmi diterima oleh penanya. Dengan cara ini, seorang penyerang dapat dengan
mudah mengarahkan seorang pengguna untuk melakukan akses ke sebuah layanan palsu tanpa
diketahui pengguna tersebut. Sebagai contoh, seorang penyerang dapat mengarahkan seorang
pengguna  Internet   Banking  untuk   melakukan   akses   ke   situs  Internet   Banking  palsu   yang
dibuatnya untuk mendapatkan data-data pribadi dan kartu kredit pengguna tersebut.
Untuk dapat melakukan gangguan dengan memalsukan data DNS, seseorang membutuhkan
informasi-informasi di bawah ini :

Nomor identitas pertanyaan (16 bit) 
Port tujuan pertanyaan· 
Alamat IP DNS resolver· 
Informasi yang ditanyakan· 
Waktu pertanyaan.·
        Pada beberapa implementasi sistem operasi, informasi diatas yang dibutuhkan seseorang untuk
melakukan penipuan data DNS bisa didapatkan. Kunci dari serangan tipe ini adalah, jawaban
yang   diberikan   DNS  resolver  palsu   harus   diterima   oleh   penanya   sebelum   jawaban   yang
sebenarnya diterima, kecuali penyerang dapat memastikan bahwa penanya tidak akan menerima
jawaban yang sebenarnya dari DNS resolver yang resmi.
 


14.   DNS Cache Poisoning
Bentuk lain serangan dengan menggunakan DNS adalah  DNS Cache Poisoning. Serangan ini
memanfaatkan cache dari setiap server DNS yang merupakan tempat penyimpanan sementara
data-data domain yang bukan tanggung jawab server DNS tersebut. Sebagai contoh, sebuah
organisasi 'X' memiliki server DNS (ns.x.org) yang menyimpan data mengenai domain 'x.org'.
Setiap   komputer   pada   organisasi   'X'   akan   bertanya   pada   server   'ns.x.org'   setiap   kali   akan
melakukan   akses   Internet.   Setiap   kali   server   ns.x.org   menerima   pertanyaan   diluar   domain
'x.org', server tersebut akan bertanya pada pihak otoritas domain. Setelah mendapatkan jawaban
yang dibutuhkan, jawaban tersebut akan disimpan dalam  cache, sehingga jika ada pertanyaan
yang sama, server 'ns.x.org' dapat langsung memberikan jawaban yang benar. Dengan tahapan-
tahapan   tertentu,   seorang   penyerang   dapat   mengirimkan   data-data   palsu   mengenai   sebuah
domain yang kemudian akan disimpan di  cache  sebuah server DNS, sehingga apabila server
tersebut menerima pertanyaan mengenai domain tersebut, server akan memberikan jawaban
yang salah. Patut dicatat, bahwa dalam serangan ini, data asli server DNS tidak mengalami

15. Virus

Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengenal jenis serangan ini. Berkat internet, virus bisa menyebar dan berkembang biak dengan kecepatan tinggi. Jika dulu penyebaran virus masih dalam hitungan bulan, kini virus bisa menyebar hanya dalam hitungan jam. Selain melalui media internet, virus juga bisa menduplikasikan diri kedalam perangkat media penyimpanan seperti disket, CD ROM, usb flashdisk, atau kartu memori. Virus terdiri dari 3 jenis, yaitu file virus, partition virus, dan network virus. File dan partition virus adalah virus paling awal dibuat, sedangkan network virus dibuat dengan tujuan untuk melumpuhkan jaringan komputer.

16. Spyware

Meskipun memiliki tingkat serangan yang lebih rendah dibandingkan dengan virus, spyware tetap harus diwaspadai. Sebab spyware dapat mencuri data-data penting yang ada di komputer kita, tanpa kita sadari. Oleh karenanya jangan heran jika alamat email, nomor kartu kredit yang tersimpan dalam harddisk bisa berpindah tangan tanpa sepengetahuan kita. jalur internet adalah media utama dalam penyebaran spyware.

17. Worm

Worm merupakan sebuah program komputer kecil yang bisa menyebar tanpa harus menumpang pada file tertentu (independen). Media penyebarannya melalui jaringan, baik lokal maupun internet. Beberapa worm dibuat untuk melumpuhkan jaringan, tapi ada juga yang dibuat untuk mengambil data dan menghapus file.

18. RootKit

Rootkit pada awalnya bukan sebuah program yang berbahaya, karena diciptakan untuk melindungi hak paten bagi produk hiburan digital seperti CD Audio dan DVD. Hanya saja seiring berjalannya waktu, rootkit disalahgunakan pihak tertentu untuk meraup keuntungan. Rootkit yang sudah dimodifikasi bisa masuk kedalam sistem operasi dengan hak akses administrator. Akibatnya, pemilik rootkit memiliki kontrol penuh terhadap komputer korbannya. Bahayanya lagi, rootkit ini dapat menyamar sebagai modul, driver, atau bagian lain dalam sistem operasi. Rootkit bisa bekerja dihampir semua jenis sistem operasi mulai dari Microsoft Windows, Linux, MacOS, dan Solaris.

19. Spam

Spam sebenarnya tidak berbahaya, selama tidak ditumpangi oleh virus atau file berbahaya lain. Serangan yang datang melalui email ini umumnya digunakan untuk menyebarkan informasi produk dan kegiatan bisnis. Hanya saja jika terlampau banyak, hal ini akan mengganggu lalu lintas email.

20. Phising

Phising bisa dikatakan sebagai bentuk penipuan. Ini karena phising sangat mudah dibuat, tetapi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk membuat phising tidak diperlukan keahlian dalam menjebol sistem yang canggih, tapi cukup memahami apa yang disebut dengan social engineering, atau kelemahan orang saat menginterpretasikan sebuah informasi dikomputer. Kasus phising yang pernah populer adalah kasus penyamaran domain "klikbca" beberapa tahun lalu. Dengan memanfaatkan salah persepsi orang tenang kata "klikbaca" (clickbca, klik-bca, dan lain lain), pembuat phising dapat dengan mudah menjebak korbannya kedalam situs palsu.

21. Man-in-The-Middle (MITM) Attack

Serangan ini sering terjadi pada pengguna internet yang tidak mengamankan jalur komunikasinya saat mengirim data penting. Sesuai namanya Man-in-The-Middle merupakan serangan dengan cara "mendengarkan" data yang lewat saat 2 terminal sedang melakukan komunikasi. Celakanya lagi kedua terminal tadi tidak menyadari adanya pihak ketiga ditengah jalur komunikasi mereka. 

Sumber : http://www.sysneta.com/ancaman-keamanan-jaringan  
http://pcguru.okihelfiska.net/2008/10/berbagai-macam-serangan-terhadap-jaringan-komputer/ 
http://www.syaipul.co.cc/2010/10/macam-serangan-jaringan-komputer.html. 
Sekian pembahasan dari saya, Terima Kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar